Brebes – Memperingati Hari Pahlawan ke-78 tanggal 10 November 2023, Pemerintah Kabupaten Brebes, menggelar ziarah nasional di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumatama Brebes dan upacara terpusat di Halaman Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) Brebes. Jumat (10/11/2023).
Urip Sihabudin SH.MH selaku Pj. Bupati Brebes bertindak sebagai inspektur upacara dan membacakan amanat Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini, dimana menurut Mensos, Hari Pahlawan merupakan hari yang sangat bermakna bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Bagaimana tidak, kala itu di pertempuran 10 November 1945 di Kota Surabaya, rakyat bersama TNI, para tokoh masyarakat, pemuka agama, laskar-laskar pemuda, dan para pejuang seantero nusantara, semuanya melebur menjadi satu untuk memperjuangkan kemerdekaan atau mati.
Keberanian dan pengorbanan dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok, walaupun hanya berbekal bambu runcing, namun dengan gagah berani mereka menghadapi musuh yang merupakan pemenang perang dunia dengan persenjataan terbaik, yaitu pasukan Inggris dan sekutu AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies).
Pertempuran di Surabaya ini merupakan pertempuran pertama, terdahsyat, dan terberat pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah proklamasi kemerdekaan. Pertempuran revolusi nasional Indonesia yang berlangsung selama kurang lebih tiga minggu lamanya dan kini menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.
Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan “neraka” berkat semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya yang membuat Inggris serasa terpanggang di neraka. Setidaknya 20 ribu rakyat Surabaya menjadi korban (sebagian besar warga sipil), sedangkan prajurit Inggris yang tewas hilang, dan luka-luka tercatat mencapai 1600 orang.
“Semangat dan pengorbanan pahlawan-pahlawan masa lalu itu adalah sumber inspirasi berharga dalam melanjutkan perjuangkan untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, mandiri, berdaulat, adil dan makmur,” ucapnya.
Lanjutnya, saat ini perjuangan bangsa mencakup segala aspek kehidupan, termasuk memerangi kemiskinan, kebodohan, serta meningkatkan kesejahteraan warga bangsa.
Semangat yang diwariskan para pahlawan menjadi inspirasi dalam menjawab ancaman penjajahan modern yang kian nyata, mengingat Indonesia merupakan pasar yang besar dan dikarunia dengan begitu banyak sumber daya alam yang luar biasa seperti tanah yang subur, hasil laut yang melimpah, dan kandungan bumi yang menyimpan beragam mineral.
Menjaga dan mengelola sumber daya alam karunia Tuhan YME itu merupakan tantangan yang sesungguhnya bagi generasi saat ini dan selanjutnya demi kejayaan bangsa dan negara.
“Tidak mudah memang, tapi pasti bisa karena para pejuang 10 November 1945 telah mengajarkan nilai-nilai perjuangan yang jika kita ikuti akan membawa jejak kemenangan untuk menaklukkan segala ancaman dan tantangan bangsa,” tegasnya.
Bersyukur saat ini, semangat untuk menolak kalah dan menyerah pada keadaan juga diwarisi oleh pahlawan ekonomi nusantara dalam kegigihannya untuk memberantas kebodohan dan kemiskinan.
Mereka memiliki harapan besar bahwa ke depan akan semakin banyak yang mampu mengambil peran sebagai penggerak roda ekonomi negara, pencipta lapangan kerja, dan berkontribusi positif bagi kesejahteraan rakyat.
“Marilah bersama-sama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan untuk membawa Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju dan makin sejahtera,” imbuhnya.
Di upacara di KPT Brebes itu juga dilakukan pembacaan pesan-pesan pahlawan yang diantaranya adalah pesan Gubernur Surjo dan Bung Tomo, dua sosok pembakar semangat pertempuran neraka Surabaya selaian KH. Hasyim Asy’ari dan Moestopo. Serta hening cipta selama 60 detik pada pukul 08.15 WIB, dengan raungan bunyi sirine yang juga dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia untuk mendoakan arwah para pahlawan.
Sementara itu disampaikan Dandim 0713 Brebes Letkol Infanteri Tentrem Basuki selepas upacara melalui Kasdim Mayor Infanteri H. Drs. Abdul Asis Lallo, bahwa maksud peringatan Hari Pahlawan adalah untuk mengenang dan menghormati jasa serta perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan.
Kemudian tujuannya adalah untuk membangun ingatan kolektif bangsa agar dapat menggugah kesadaran mengimplementasikan semangat dan nilai-nilai luhur pahlawan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya adalah memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI, karena pahlawan adalah orang yang merangkul orang lain demi tercapainya tujuan bersama dan tidak hanya memikirkan diri sendiri.
Dan yang terakhir adalah meningkatkan rasa kecintaan serta kebanggaan sebagai warga negara Indonesia. (Aan)