Plasma nutfah sapi Jabres perlu dilestarikan agar peningkatan potensi dan pemanfaatan dapat dilakukan secara baik dan berkelanjutan. Diperkuat dengan terbitnya Keputusan Menteri Pertanian Nomor 347/KPTS/PK.020/5/2016 tentang Penetapan Kabupaten Brebes sebagai Wilayah Sumber Bibi Sapi Jabres. Dukungan diperlukan dalam upaya melindungi potensi genetik ternak lokal ini dan untuk mencegah terjadinya masalah di kemudian hari yang berkaitan dengan penurunan populasi yang makin tinggi.
Hal tersebut sejalan dengan strategi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes yaitu melakukan optimalisasi pemanfaatan, pengamanan dan perlindungan sumber daya alam lokal dilakukan melalui upaya pengembangan pusat-pusat pembibitan ternak pedesaan, memanfaatkan dan melestarikan ternak plasma nutfah khas Brebes, optimalisasi satuan kerja pembibitan dan budidaya ternak, serta pengamanan ternak melalui upaya peningkatan kesehatan hewan yang dilakukan dengan kegiatan penyidikan, pengamatan, pengawasan, pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan menular dan zoonosis.
Pengembangan sapi Jabres sebagai komoditas peternakan adalah sarana untuk menyediakan bibit yang berkualitas dan diharapkan dapat berkelanjutan.
Ada 5 kecamatan lain yang menjadi penyangga diantaranya diwilayah teritorial Koramil 12 Bantarkawung sebagai wilayah sumber Bibit Sapi jabres. Kelima kecamatan ini (Ketanggungan, Larangan, Banjarharjo, Salem,) mempunyai potensi yang cukup baik untuk pengembangan sapi Jabres dan berpeluang menjadi wilayah sumber bibit sapi Jabres.
Diterbitkannya Kepmen Wilsumbit diharapkan menjadi faktor akselerasi pengembangan perbibitan sapi jabres di Kabupaten Brebes.
Menurut Hendri Adi Komara, M.Pt (43) Kabid Budidaya Ternak Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Brebes menjelaskan bahwa “Optimalisasi peran ternak Sapi Jabres untuk meningkatkan perkembangan sentra-sentra produksi sapi jabres di wilayah sumber bibit sapi Jabres dalam meningkatkan populasi dan melestarikan Sumber Daya Genetik Hayati (SDGH) Lokal Indonesia Sapi Jabres di Brebes menjadi prioritas utama untuk diselesaikan”. Tuturnya.
“Solusi terhadap masalah tersebut adalah dengan membentuk model pengembangan kawasan peternakan sapi Jabres melakukan Pembentukan “Kampung Ternak Sapi Jabres“ dengan Desa Pengarasan Kecamatan bantarkawung sebagai lokasi desa model”. Imbuh Hendri.
“Kegiatan yang sudah dilaksanakan di kampung ternak sapi Jabres, diantaranya penerapan Good Breeding Practice, pelatihan kepada kelompok ternak, upaya peningkatan populasi melalui penyelamatan betina produktif, penjaringan pejantan, pelayanan kesehatan hewan, dan asuransi ternak. Diharapkan dengan upaya tersebut Desa Pengarasan sebagai kampung ternak sapi Jabres yang mengimplemtasikan Village Breeding Center, pelatihan dan menghasilkan ternak sapi jabres yang layak bibit sesuai SNI sehingga upaya peningkatan populasi dan pelestarian sapi jabres lebih mudah terwujud.” Tambahnya.Sementara Kepala Dinas Peternakan Brebes drh. Ismu Subroto M.Si mengatakan “Upaya tersebut diharapkan mampu menjawab tantangan sapi Jabres diantaranya yaitu daya saing antara ternak sapi jabres sapi potong ex impor masih lemah dan belum optimalnya wilayah sumber bibt sapi jabres”. Terang Ismu dalam Launching Kampung ternak sapi Jabres yang diadakan bersamaan dengan Workshop yang mengangkat tema upaya peningkaan populasi dan pelestarian sapi jabres yang di adakan di Pendopo Kecamatan Bantarkawung dengan narasumber Dr. Peni Wahyu Prihandini, S.Pt., M.P. dan Dosen Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta, Ir. Panjono,S.Pt .M.P. dari Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan. (Kujang).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar