“Di satuan teritorial (Kodim) jajaran Kodam IV Diponegoro, Bintalroh dan Bintalidjuang sangat penting sebagai salah satu pedoman para Babinsa untuk membina masyarakat di desa binaannya,” bebernya.
Menurutnya, para Babinsa merupakan salah satu figur atau panutan di masyarakat sehingga mereka harus Pancasilais, berbudi pekerti dan mempunyai kualitas keimanan yang baik, dan berdisiplin, sehingga harus selalu didorong dimana salah satunya melalui safari Bintal seperti ini.
Para Babinsa khususnya, harus mampu mempelopori upaya menangkal segala pengaruh negatif dari luar (radikal kiri dan kanan) yang berpotensi merusak mental dan idiologi generasi penerus bangsa. Termasuk, agar warga binaan tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas, dimana salah satunya adalah LGBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transgender).
“Upaya perekrutan terorisme, pergaulan bebas, dan narkoba, harus diwaspadai betul demi kelangsungan NKRI,” tandasnya.
“Tentunya jika para Babinsa juga memiliki kehidupan rumah tangga yang harmonis, maka mereka akan mudah saat mengarahkan warga desa binaannya,” pungkasnya.
Perlu diketahui, untuk yang beragama nasrani, ceramah Binroh dilakukan terpisah di Ruang Data Kodim dengan pemateri Mayor Kavaleri Sarwo. Sedangkan bagi yang muslim tetap di Aula Jenderal Soedirman dengan pemateri Mayor Infanteri Syarif, S.Ag. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar