Disampaikan Kapten Kunpriyanto, ananda Rofiq panggilan Ainur Rofiq, setiap hari membantu ibunya (April) memulung barang rongsok untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian disisihkan ditabung untuk biaya sekolah SD tahun ini.
Sampai dengan usianya sekarang, bocah pemulung itu belum pernah mengenyam bangku pendidikan, baik itu PAUD maupun TK.
“Kita memberikan sedikit bantuan beras 25 kg dan 1 dus mie instan untuk sekedar meringankan beban hidup keluarga Ibu April. Sementara uang santunan untuk menambah tabungan ananda Rofiq buat sekolah besok,” ujarnya.
Sementara itu Ahmad Baidowi selaku Ketua RW menjelaskan, bahwa bocah warganya itu sehari-harinya menghabiskan waktunya bukan untuk bermain namun berkeliling sambil menenteng karung plastik guna mengumpulkan botol-botol plastik dan barang bekas lainnya untuk menyambung hidup keluarganya yang meliputi Rodiyah (56) nenek, ibu, dan kedua adiknya Ahmad Jagat Satria (4) dan Rizki Ramadhan (9 bulan).
Bahkan bocah itu sering berjalan jauh agar mendapatkan lebih banyak barang barang bekas tersebut. Ia biasanya pulang menjelang dzuhur, kemudian membongkar isi karung dan menyerahkannya kepada neneknya untuk dijual ke pengepul.
“Setelah pulang bekerja memulung, ananda Rofiq juga membantu ibunya untuk mengasuh kedua adiknya,” terangnya.
“Untuk ayahnya Rofiq, Supriyandi (31), pada saat April sedang mengandung anak ketiga (Rizki Ramadhan) pergi merantau ke Jakarta, dan tidak pernah pulang hingga saat ini, jadi sepeninggal kepala keluarga maka seluruh beban hidup keluarga ditanggung April dibantu Rofiq hanya dari hasil memulung,” sambungnya.
Dalam sehari terkadang April dan Rofiq mendapatkan uang senilai Rp. 10-20 ribu dari penjualan hasil memulung, dan penghasilan yang mereka dapatkan itu terkadang belum mampu disisihkan untuk persiapan sekolah Rofiq.
Baidowi juga menjelaskan bahwa keluarga April tergolong miskin ekstrem dan belum pernah tersentuh bantuan baik itu PKH, bansos maupun program bantuan lainnya.
“Sudah beberapa kali kita ajukan namun belum pernah dapat,” tegasnya.
Kemudian dari penuturan Rofiq sendiri, dirinya bercita-cita ingin jadi polisi untuk membahagiakan ibu, nenek, dan kedua adiknya itu. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar