Setidaknya ada 70 orang mahasiswa datang untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Ketua DPRD Brebes Muhammad Taufik, S.Sn serta Bupati Hj. Idza Priyanti SE.MH.
Disampaikan Danramil 01 Brebes Kapten Infanteri Kunpriyanto SE, adapun tuntutan peserta aksi selain menolak tegas kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi yaitu Pemda harus menaikan UMK Brebes sebesar 30 %, kemudian Pemda harus melibatkan rakyat dalam pembahasan anggaran, Pemda harus memberantas mafia BBM di Brebes, Pemda agar mendesak pemerintah pusat untuk mengevaluasi kembali kenaikan BBM dan Migas.
Selanjutnya adalah Pemda agar mendesak pemerintah pusat untuk menginstruksikan KPK memeriksa adanya dugaan penyelewengan distribusi BBM bersubsidi dan Migas yang tidak tepat sasaran.
“Selain gabungan para mahasiswa dari Aliansi Mahasiswa GMNI Brebes, Sapma PP, Aliansi Mahasiswa PMII, dan Aliansi Mahasiswa HMI, ada juga Paguyuban Nelayan Kabupaten Brebes yang ikut menyampaikan aspirasinya,” ujarnya.
Lanjutnya, aksi selama kurang lebih 1,5 jam itu berlangsung dengan aman dan kondusif.
Sementara itu Ketua DPRD Brebes Muhammad Taufik, S.Sn selaku wakil rakyat berjanji secepatnya akan menyampaikan aspirasi peserta aksi kepada pemerintah pusat.
Untuk diketahui, pada Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB kemarin, pemerintah secara resmi telah mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, dimana harga Pertalite dari Rp. 7.650 menjadi Rp. 10.000 per liter, kemudian Pertamax dari Rp. 12.500 menjadi Rp. 14.500, dan solar dari Rp. 5.100 naik menjadi Rp. 6.500 per liter. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar