Brebes - Stunting menjadi salah satu masalah utama kesehatan di Indonesia. Orang tua perlu melakukan berbagai upaya untuk mencegah stunting, salah satunya dengan rutin mengukur tinggi dan berat badan anak. Pertumbuhan anak menjadi salah satu faktor kunci dalam memantau gejala stunting.
Seperti yang dilakukan oleh Babinsa Koramil 10 Sirampog, Kodim 0713 Brebes, Koptu Slamet Riyadi.
Pertumbuhan anak merupakan penambahan ukuran fisik dari tubuh anak secara keseluruhan maupun organ, baik berupa penambahan jumlah sel atau pembesaran. Pertumbuhan umumnya ditandai dengan bertambahnya tinggi dan berat badan anak.
"Kami bersama Tim Kesehatan mengukur dan memantau pertumbuhan anak penting dilakukan orang tua untuk dapat mengambil langkah demi mencegah gagal tumbuh dan stunting," ujar. Koptu Slamet Riyadi saat mendampingi Aeni Bidan Desa Kaliloka, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Kamis (05/01/2023).
Menurut Bidan Desa, Gagal tumbuh sendiri merupakan kondisi tubuh anak yang tidak dapat menerima, mempertahankan, atau memanfaatkan kalori untuk menambah berat badan. Kondisi ini membuat pertumbuhan bayi, dari berat maupun tinggi, tertinggal dari standar pada umumnya. Jika terus dibiarkan, gagal tumbuh dapat berkembang menjadi stunting.Sementara stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang berdampak pada gagalnya pertumbuhan otak karena kekurangan gizi. Gagal tumbuh dan stunting dapat meningkatkan risiko anak terkena hipertensi, perlemakan hati, obesitas, dan hilangnya kecerdasan.
Hal pertama yang perlu dilakukan orang tua adalah rutin mengukur berat dan tinggi badan anak. Aeni mengatakan, berat dan tinggi berat badan anak harus diukur setidaknya 8 kali dalam 12 bulan. Namun, data Riskesdas menunjukkan, 40 persen anak ditimbang tidak sesuai standar memenuhi 8 kali dalam 12 bulan.
Timbang berat badan serta ukur panjang atau tinggi dengan benar di Posyandu, Puskesmas, klinik dokter, dan rumah sakit. Ketepatan hasil pengukuran sangat menentukan keberhasilan pemantauan.
Pastikan anak tidak menggunakan pakaian untuk mendapatkan hasil timbangan yang tepat. Pastikan pula anak berada dalam posisi tepat saat mengukur tinggi badan.
Setelah pengukuran dilakukan, letakkan hasilnya pada kurva pertumbuhan anak yang sudah disediakan oleh Kementerian Kesehatan. "Hasil pengukuran diletakkan di kurva pertumbuhan untuk mendeteksi growth faltering dan stunting," kata Aeni.
Pertumbuhan yang baik adalah pertumbuhan yang sesuai dengan kurva. Jika ada yang melandai atau menurun, orang tua disarankan untuk segera mengambil tindakan. Memacu pertumbuhan anak dapat dilakukan dengan memberikan nutrisi yang seimbang.
Bidan Desa juga menyarankan agar anak diberikan nutrisi seimbang mulai dari karbohidrat, protein hewani, lemak sehat, vitamin, dan mineral. (Pendim0713).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar