Tujuan sosialisasi tersebut adalah memberikan pemahaman tentang pentingnya asupan gizi untuk balita. Salah satunya adalah mencegah terjadinya Stunting.
Stunting itu sendiri berarti keadaan tubuh yang sangat pendek, atau dalam bahasa jawa disebut kuntet. Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi.
Salah satu cara mencegah stunting adalah pemenuhan gizi dan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.
Upaya ini sangat diperlukan, mengingat stunting akan berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa. Anak stunting penyebab utamanya asupan gizi. Masyarakat, umumnya menganggap pertumbuhan fisik sepenuhnya dipengaruhi faktor keturunan.
Pemahaman keliru itu, kerap menghambat sosialisasi pencegahan stunting yang semestinya dilakukan dengan upaya mencukupi kebutuhan gizi sejak anak dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Serda Ahmad Khoirun Tobii mengapresiasi adanya kegiatan sosisalisasi tentang sosialisasi stunting.
Hal ini sangat penting karena dengan adanya sosialisasi ini masyarakat menjadi tahu akan pentingnya pemberian asupan gizi yang baik untuk balita, salah satu fungsinya adalah dapat mencegah terjadinya stunting.
Ditambahkan, anak merupakan generasi penerus bangsa, untuk itu kesehatannya harus tetap dijaga, ungkap Babinsa.
Sementara Bidan Desa Kertasinduyasa Dwi Indah L. Mengungkapkan bahwa kegiatan ini diantaranya memberikan Vitamin A, Pengecekan pertumbuhan bayi dengan mengukur lingkar kepala, lengan, tinggi badan juga penimbangan berat badan serta pemberian makanan tambahan kepada 12 anak sekaligus imunisasi. (Pen0713).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar