Disampaikan Adi Hardiyan SH.MH, Sekretaris Desa Pepedan, beragam jenis permainan tradisional diperlombakan seperti gobak sodor, bakiak, barlen, egrang, boi-boian, tarik tambang, congklak, lompat tali, panggalan, kelereng, jangka, dan bola bekel. Untuk pesertanya sendiri adalah anak-anak dari 9 RT.
“Kita melibatkan seluruh elemen masyarakat Desa Pepedan untuk nyengkuyung kegiatan yang bertujuan untuk mengisi liburan sekolah semester 1 dan mengurangi kecenderungan anak bermain handphone,” ujarnya, Kamis (30/12/2021).
Menurutnya, kegiatan tersebut juga untuk pengenalan dolanan anak tradisional kepada generasi milenial, termasuk melatih segenap organisasi pemuda Pepedan untuk tetap produktif di tengah pandemi covid-19.
“Mewakili Bapak Kepala Desa, apresiasi kita berikan kepada FANDAN (Forum Anak Desa Pepedan) dan organisasi desa lainnya karena telah menginisiasi kegiatan ini,” tandasnya.
Noval Haidar selaku ketua panitia menyampaikan, selain mengenalkan permainan tradisional kepada anak-anak, pihaknya berharap dengan kesibukan anak selama 3 hari itu maka mereka tidak bepergian ke luar atau ke tempat-tempat wisata selama Nataru, dikarenakan ancaman pandemi masih ada.
Untuk permainan tradisional yang dilombakan meliputi gobak sodor, barlen, egrang, tarik tambang, bakiak, serta boi-boian. Bagi tim yang menang akan mendapatkan poin, selanjutnya tim dengan jumlah poin terbanyak akan menjadi juara umum dan berhak menerima trofi, sertifikat, dan uang pembinaan.
Sedangkan untuk permainan yang ditampilkan adalah congklak, bola bekel, lompat tali, panggalan, jangka dan beberapa permainan lainnya yang dibuatkan stand masing-masing agar anak-anak yang hadir juga dapat ikut mencoba.
“Penyerahan hadiah konteskan akan dilakukan pada tanggal 31 Desember 2021 nanti, saat perayaan malam tahun baru,” ujarnya.
Sementara itu disampaikan Babinsa Pepedan dari Koramil 09 Tonjong, Kopda Supriadi, selaku babinsa setempat dirinya merasa bangga atas terlaksananya permainan tempo dulu itu.
“Memang ada hadiahnya, tapi tujuan utamanya adalah kebersamaan, melatih kerjasama dan kecepatan untuk penyelesaian masalah, serta interaksi, sehingga mereka nantinya diharapkan menjadi pemimpin yang unggul yang akan mengharumkan desanya,” ujarnya.
Masih kata Babinsa, kegiatan yang dijadikan sebagai ajang nostalgia itu juga sebagai ajang pelestarian kearifan lokal warisan leluhur untuk nantinya diwariskan kembali kepada generasi selanjutnya.
Bersamaan dengan kegiatan festival dolanan ini, juga dilaksanakan Posyandu Lansia dan vaksinasi covid-19 dosis kedua oleh Bidan Desa Pepedan, Rini Widiastuti A.Md.Kep beserta kadernya. Untuk itulah selaku Babinsa setempat dirinya juga menyatakan bangga atas berbagai kegiatan positif tersebut.
“Di Posyandu Lansia melayani pemeriksaan gula darah, asam urat, kolesterol, dan tensi darah. Sedangkan untuk vaksinasi covid-19, ada 4 orang yang berhasil divaksinasi,” imbuhnya. (Aan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar