Brebes – Puncak acara peringatan HUT RI Ke-78 di Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, yaitu di Lapangan Sepakbola Desa Rungkang, juga dimeriahkan dengan pengibaran Bendera Merah Putih di udara oleh 3 orang pilot Paramotor asal Kota Semarang Jawa Tengah.
Disampaikan Danramil 05 Losari Kodim 0713 Brebes melalui Serma Ade Suhardi, atlet, pelatih, dan mantan Kapengcab (Ketua Pengurus Cabang) Paralayang Kabupaten Semarang periode 2020-2024, bahwa demonstrasi pengibaran Bendera Merah Putih di udara oleh para pilot paramotor tersebut atas undangan Komunitas Paramotor Brebes yang bermarkas (basecamp) di Koramil 05 Losari.
“Kegiatan ini merupakan adalah yang pertama kali dilakukan di Kabupaten Brebes. Ini merupakan salah satu bhakti anak negeri dalam ikut memeriahkan Hari Ulang Tahun RI yang ke-78,” tegas putra daerah asal Desa Karangsambung RT. 03 RW. 01, Losari itu.
Lebih lanjut disampaikan Serma Ade, selain untuk memeriahkan HUT RI dan untuk menghibur masyarakat yang memadati Lapangan Desa Rungkang, demonstrasi itu juga untuk memperkenalkan olahraga dirgantara kepada masyarakat kota bawang.
“Untuk take off dilakukan di Lapangan Dukuh Karang Tengah Desa Rungkang, dan landing di Lapangan Sepakbola Desa Rungkang atau tempat perayaan HUT RI ke-78 Kecamatan Losari,” sambungnya.
Para pilot paramotor yang diundang mengudara sudah sangat kenyang pengalaman maupun prestasi. Mereka adalah Nanang Indardi (32) Juara Nasional Paramotor (4800 jam terbang), pelatih/instruktur paramotor, sekaligus Dosen Universitas Semarang Prodi Keolahragaan.
Kemudian Suharyanto (44) 3600 jam terbang yang merupakan pelatih/instruktur paramotor. Dan yang ketiga adalah anak dari Suharyanto yakni Muhamad Afifian (21) 1500 jam terbang, Atlet Jateng peraih berbagai medali termasuk medali emas di PON Papua 2022.
“Di tanah kelahiran saya ini, saya bertekad untuk menghidupkan olahraga paralayang sehingga Brebes kedepan mempunyai atlet untuk mengharumkan nama kabupaten di tingkat nasional,” tandas Ade, mantan atlet dengan segudang prestasi di tingkat nasional, dan pelatih yang telah menelurkan para atlet nasional yang berlaga di ASIAN Games itu (terakhir menyabet medali perak di ASIAN Games 2019 di Manila Filipina).
Dari segudang prestasinya itu, besar harapan Ade agar olahraga paralayang dan paramotor menjadi ikon baru pariwisata dirgantara di Kabupaten Brebes.
Menurutnya, di wilayah Brebes sendiri setidaknya ada 6 spot potensial untuk take off paralayang, yaitu di ketinggian Desa Sindangheula Kecamatan Banjarharjo, di ketinggian Obyek Wisata Kebun Teh Kaligua Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan (Puncak Sakub dan Wadas Kaca), di ketinggian di Obyek Wisata Pemandian Air Panas Cipanas Kecamatan Bantarkawung, di Obyek Wisata Bukit Baper Kecamatan Sirampog, dan terakhir di ketinggian Obyek Wisata Gua Lawa Songgom.
“Untuk beberapa spot potensial itu, saya dan kawan-kawan dari Semarang sudah melakukan uji terbang 3 tahun yang lalu. Spot di Kaligua, Cipanas, dan Gua Lawa Songgom adalah yang paling potensial karena memiliki akses yang cukup mudah dan sejumlah titik terbang di sana,” imbuh bapak dua anak itu.
Sementara itu disampaikan Peltu Edi Sumarto, Bintara Potensi Dirgantara Lanud Jenderal Besar Sudirman (Lanud JBS) Purbalingga, bahwa kehadirannya di Lapangan Desa Rungkang Losari adalah untuk memberikan support pengenalan paralayang di Brebes.
Pasalnya, penerbangan paramotor tersebut di bawah perizinan dari Lanud JBS karena wilayah udara Kabupaten Brebes termasuk dalam wilayah udara Lanud JBS yang mencakup 10 kabupaten dan 2 kota (Kota Pekalongan dan Kota Tegal).
Untuk diketahui, Serma Ade sendiri juga telah menyiapkan anak keduanya yaitu Evan Zapif Kunthara (15), siswa kelas 1 SMAN 1 Losari, untuk menjadi atlet Kabupaten Brebes.
Pasalnya, walaupun masih pelajar namun anaknya itu telah mempunyai lisensi pemula atau atau PL 1 (Pilot Licence 1) karena telah terbang lebih dari 40 kali. Bahkan Evan saat ini telah memiliki jam terbang diatas 100 kali sehingga kedepan akan ikut seleksi PL 2 atau senior. (Aan)